KKN-PPM BAGI GENERASI MUDA DESA BALAS KLUMPRIK, KECAMATAN WIYUNG, KOTA SURABAYA, UNTUK MEBANGUN KEMANDIRIAN

August 12, 2019 12:38 pm Published by admin
Leave your thoughts

Trinil Windrowati, Yekti Herlina
Dosen Seni Tari, Dosen Seni Rupa Murni
Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya

Desa Balas Klumprik adalah salah satu desa yang ada di ujung bagian Barat dari kota Surabaya. Desa Balas Klumprik dikenal dengan kehidupan agamanya sangat kuat. Desa yang dahulu dalam tata kota Surabaya sebagai Desa Tertinggal, dengan mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani, saat ini telah berkembang menjadi desa yang profan.
Masuknya berbagai perusahaan besar di Desa Balas Klumprik menjadikan lapangan pekerjaan masyarakatnya berpindah dari pertanian menjadi industri.Banyak warga desa yang lebih memilih bekerja sebagai pegawai pabrik dari pada menjadi petani. Bekerja di pabrik tidak berat namun hasilnya lumayan, dari pada bertani. Bekerja di pabrik juga lebih dipandang.
Dampaknya banyak lahan-lahan persawahan menjadi kering tidak ada yang menggarap. Banyak dari lahan-lahan persawahan tersebut dibeli oleh para perusahaan industri dengan harga yang dianggap sudah mahal oleh masyarakat Desa Balas klumprik.Harga tanah 1 M2 antara Rp 3.500.000–Rp. 5.000.000untuk yang memiliki akses jalan besar, namun harga tanah yang tidak memiliki akses jalan besar sekitar Rp 1.500.000/M2
Banyak pendatang dari kota tinggal di desa Balas Klumprik. Hal tersebut berpengaruh juga terhadap gaya hidup masyarakatnya seperti, transportasi mobil pribadi telah banyak dimiliki warga, meskipun ekonominya relatif. Rumah-rumah warga banyak yang sudah dibangun permanen dengan megah.
Perubahan sikap dan perilaku yang didorong oleh keinginan hidup mandiri dan ingin terus maju membawa dampak perubahan yang mendasar. Pemikiran mistis yang membawa sikap perilaku magis pada masyarakat pertanian mengalami pengikisan sejalan dengan pola pikir baru yang dibawa oleh sikap modern yang terus bergulir. Kesadaran masyarakat terhadap modernitas menciptakan ruang baru yang lebih sekuler (Wahyudiyanto. 2008: 40-41)
Namun sayang, perubahan ekonomi tidak diimbangi dengan aspek perubahan lainnya. Seperti pada aspek pendidikan belum menjadi prioritas yang penting. Masih banyak putra putri warga Desa Balas Klumprik asli yang sekolah hanya sampai tingkat SLTA.
Anak laki-laki lulus SLTA kebanyakan langsung bekerja di pabrik atau menganggur karena sulit mendapatkan pekerjaan sesuai ijasah SLTA yang layak. Hal ini banyak dijumpai saat hari-hari kerja mereka lebih senang berkumpul sambil ngopi dan internet, sedangkan remaja putrinya kebanyakan telah menjadi ibu-ibu muda, ngrumpi sambil menunggu suami pulang. Mereka hanya mengandalkan para suami yang bekerja di pabrik. Bekerja di pabrik memiliki resiko tinggi untuk diberhentikan sewaktu-waktu ketika perusahaan bangkrut. Dan ini menjadikan Tingkat pengangguran tinggi. Dan senyatanya di Desa Balas Klumprik perihal tersebut banyak terjadi.
Keadaan ini berpengaruh pada perilaku, cara pandang mereka, dan pergaulan dalam masyarakat. Mereka lebih menyukai yang instan, siap pakai, cepat saji, glamour, praktis, ringan dan segala sesuatu yang berbau kekinian. Melihat kesenianpun yang instan, yang ringan. Nilai-nilai tradisi yang ada semakin luntur. Dapat dilihat ketika mereka generasi muda ini lewat di depan orang tua , mereka acuh saja, tidak ada upaya menyapa para orang tua.Jika warga punya hajat lebih senang menanggap Orkes Melayu yang para penyanyinya berdandan sensual dengan goyangannya. Sebagai mana pandangan Durkheim…..bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh norma dan nilai sosial yang berkembang di lingkungannya….(Ritzer. 2002: 70)
Kondisi ini yang melatarbelakangi kami selaku dosen Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya melaksanakan KKN-PPM di Desa Balas Klumprik dengan tema KKN-PPM Bagi Generasi Muda Desa Balas Klumprik, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya Untuk Membangun Kemandirian.
Kegiatan KKN-PPM ini dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sesuai dengan Kontrak Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor: 111/SP2H/PPM/DRPM/2019
Tujuan dari KKN-PPM ini adalah membangun kemandirian generasi muda Desa Balas Klumprik. Kemandirian yang dimaksud tidak hanya berorientasi pada upaya mendapatkan pekerjaan namun juga kedewasaan dalam cara bersikap, bertanggung jawab, memiliki insiatif, dan kemampuan memanejemen melalui kegiatan berbasis seni, yakni mengenalkan proses mendesain kaos teknik cukil, membatik, dan melatih tari untuk anak usia Sekolah Dasar.
Target khusus yang hendak dicapai adalah memberi bekal para ibu-ibu muda dan para remaja putri untuk dapat membuat taplak meja bermotif batik dan untuk remaja putranya dapat membuat desain kaos melalui teknik cukil. Disamping dua kegiatan khusus tersebut, kami juga akan mengenalkan 4 tarian untuk anak-anak Sekolah Dasar. Hal ini dimaksudkan untuk melatih kehalusan rasa dan budi anak-anak Sekolah Dasar sehingga kelak anak-anak tersebut tumbuh berkembang dengan karakter local wisdom yang kuat sebagai penerus bangsa. Adapun 4 jenis tarian anak yang dimaksud adalah: 1) Tari Semut, 2) Tari Bajul Ijo, 3) Tari Gajah Melin, dan 4) Tari Manuk Cipret.
Untuk mencapai tujuan dan target dimaksud, ada 2 aspek yang kami persiapkan, yakni aspek internal dan aspek eksternal. Aspek internal kami merekrut 30 mahasiswa untuk mengikuti KKN-PPM, yang terdiri dari: 1) Kelompok A sembilan(9) mahasiswa Seni Murni yang akan mengenalkan mendesain kaos dengan tehnik cukil, 2) Kelompok B delapan (8) mahasiswa Seni Murni yang akan mengenalkan tehnik membatik, dan 3) Kelompok C tigabelas (13) mahasiswa yang akan mengenalkan tari usia anak Sekolah Dasar. Disamping itu akan didampingi oleh dua (2) orang dosen pembimbing lapangan yang berlatar belakang Seni Murni dan Seni Tari. Pada aspek eksternal kami membangun jaringan mitra dengan Desa Balas Klumprik.Dalam hal ini Kepala Desa Balas Klumprik yang menjadi mitra kami.
Adapun metode yang dipakai adalah sosialisasi dan praktek langsung/penerapan oleh para mahasiswa kepada para generasi muda Desa Balas Klumprik. Para generasi muda Desa Balas Klumprik yang ikut dalam kegiatan ini diambil dari 4 RW (RW 1, 2, 3, 4). Pemilihan ini ditetapkan karena warga 4 RW tersebut tidak berada di perumahan/bukan warga perumahan, yakni warga 4 RW tersebut mayoritas asli warga Desa Balas Klumprik. Masing-masing RW mengikutsertakan 10 0rang warga untuk setiap kegiatan.
Kepala Desa Balas Klumprik sangat antusias dan menyambut dengan positif kegiatan KKN-PPM ini. Beliau menyampaikan harapannya bahwa setelah KKN-PPM selesai ada tindak lanjut yakni generasi muda Desa Balas Klumprik dapat terbedayakan, dapat mandiri untuk berusaha membentuk UKM-UKM berbasis seni yang mampu menyalurkan produk-produk berbasis seni.
Harapannya dengan program KKN-PPM ini akan terjadi perubahan tingkah laku pada kualitas hidup generasi muda Desa Balas Klumprik dan memotivasi generasi muda Desa Balas Klumprik untuk dapat mandiri meningkatkan taraf hidupnya melalui kegiatan seni. Bahwa seni bukan saja untuk kelangenan. Seni juga bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup.


Foto. Silahturahmi dengan Kepala Desa Balas Klumprik (dok. Trinil. 2019)

Categorised in: ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

STKW SURABAYA IS THE BEST