Logo Logo Logo
    MENUMENU
    • Beranda
    • PROFIL
      • Pimpinan
      • Arti Logo
      • Pencapaian
    • Akademik
      • Kalender Akademik
      • Tracer Study
      • Siakad Online
      • Perpustakaan
    • Satuan Kerja
      • BAU
      • LPM
      • LPPM
        • Visi, Misi & Tujuan
        • Pengabdian Masyarakat
        • Download Panduan
    • Galeri
      • Galery Foto
      • Galeri Video
    • Publikasi
      • Jurnal Terob
      • Jurnal Gayatri
    • PMB
      • Informasi PMB & Biaya Kuliah

Ristekdikti-MTIC Award Berikan Apresiasi Bagi Para Peneliti Terbaik Indonesia

August 7, 2017 2:03 am Published by Admin STKW

 

Jakarta – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, membuka acara Penganugerahan Ristekdikti-MTIC Award 2017 atas kerja sama antara PT Marina Berto Tbk, bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan perusahaan kecantikaan Martha Tilaar Group melalui Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC), di Ballroom Yudistira, Gedung Patra Jasa, Jakarta, Rabu (2/8).

Penghargaan Ristekdikti-MTIC Award ini bertujuan untuk mengapresiasi kerja keras para peneliti terbaik Indonesia yang tersebar di universitas seluruh Indonesia yang secara khusus memfokuskan penelitiannya pada kekayaan alam Nusantara dengan sentuhan riset.

Indonesia saat ini memiliki sekitar kurang lebihnya 1600 jamu warisan nenek moyang, namun dari sekian banyaknya resep jamu warisan nenek moyang tersebut, baru sekitar 30 yang telah ditetapkan sebagai Obat Herbal Terstandar (OHT) dan baru sekitar 10 dalam bentuk Fitofarmaka. Untuk itulah Kemenristekdikti bersama stakeholder lainnya perlu untuk mendorong riset, pengembangan dan inovasi dalam pengembangan jamu menjadi OHT dan Fitofarmaka. Hal ini disampaikan Menristekdikti, M. Nasir pada sambutannya.

“Saya mengharapkan kerjasama Kemenristekdikti dengan Martha Thilaar ini dapat terus ditingkatkan, khususnya dalam pengembangan bahan baku obat dan kosmetik asli Indonesia untuk melahirkan Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitomarka yang memiliki ciri khas Indonesia dengan memanfaatkan kekayaan Nusantara,” ujar Nasir yang juga mantan rektor terpilih Universitas Diponegoro Semarang.

Pada laporannya, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe memaparkan, penganugerahan Ristekdikti-MTIC Award 2017 mengusung tema “Penguatan Riset dan Inovasi untuk kemandirian Serta Peningkatan Daya Saing Industri Kosmetik dan Obat Tradisional”.

“Penyelenggaraan Ristekdikti-MTIC Award ini telah diikuti oleh 95 peserta yang berasal dari 37 Universitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Makalah penelitian yang masuk akan dinilai oleh tim yang terdiri dari Pakar bahan alam, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir (BATAN), dan pelaku industri kosmetik dan jamu,” papar Dirjen Jumain.

Setelah melewati babak seleksi, terpilihlah makalah penelitian dari 9 (sembilan) peserta untuk mengikuti proses penjurian yang berlangsung selama satu bulan dan pada hari ini, dipilih 3 (pemenang) yang secara langsung diberikan oleh Menristekdikti, Mohamad Nasir, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe, dan Martha Tilaar sebagai pendiri dari Martha Tilaar Group.

“Berdasarkan hasil penjurian tersebut, keluarlah 3 (tiga) nama pemenang. Ketiga pemenang tersebut ialah; Beti Lestari dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta sebagai juara pertama, Enos Tangke Arung dari Universitas Mulawarman, Samarinda sebagai juara kedua, dan juara ketiga diraih oleh Puguh Riyanto dari Unversitas diponegoro, Semarang,” jelas Jumain.

Ristekdikti-MTIC Award digelar 5 tahun sekali yang dimulai sejak 2007 lalu, Ristekdikti-MTIC Award adalah suatu penghargaan yang diberikan dalam upaya memotivasi para peneliti agar dapat memadukan pengetahuan leluhur, teknologi, inovasi, dan sumber daya alam Indonesia dalam kegiatan penelitiannya serta meningkatkan kesadaran konsumen dalam pemanfaatan kekayaan alam Indonesia khususnya dibidang kesehatan, obat-obatan dan kecantikan.

Kegiatan ini juga membahas tentanf riset dan pengembangan marker untuk tanaman-tanaman asli Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik yang perlu untuk ditingkatkan dari sumberdaya hayati Indonesia terutama tanaman berkhasiat obat, kosmetik, dan aromatik (OKA).

Kegiatan penganugerahan Ristekdikti-MTIC Award 2017 ini sekaligus menyelenggarakan Forum inovasi kesehatan dan obat serta pameran produk inovasi melalui Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti. (TJS)

sumber: ristekdikti.go.id

Categorised in: BERITA

Comments are closed here.

Archives

  • August 2017 (12)
  • July 2017 (3)
  • June 2017 (1)
  • May 2017 (6)
  • March 2017 (5)
  • February 2017 (10)
  • January 2017 (9)
  • December 2016 (1)
  • October 2016 (2)
  • August 2016 (3)
  • July 2016 (7)
  • June 2016 (2)
  • May 2016 (1)
  • April 2016 (2)
  • December 2015 (11)
  • June 2015 (1)
  • May 2015 (53)
  • April 2015 (7)
  • March 2015 (2)
  • February 2015 (1)
  • January 2015 (6)

Tulisan Penulis

Drs. Bramantijo M.Sn I Wayan Sama SST M.Sn Joko Susilo Joko Susilo M.Sn Nandi Saefurrohman Sabar M.Sn Suripno M.Sn Suwarmin Suyadi M.Sn totok Totok Priyoleksono M.sn
ABOUT US

STKW Surabaya merupakan satu-satunya kampus seni di Jawa Timur yang menjaga dan melestarikan kesenian Jawa Timur dengan mengandalkan local genius.


SEKRETARIAT
Kampus STKW Surabaya
Jl.Klampis Anom II
Sukolilo, Surabaya 60117
Telp/Fax : (031) 594-9945
email: stkw_sby@ymail.com

Download Brosur

LINK TERKAIT

FORLAP
Kopertis 3
Kopertis 7
Kopertis 12
SIMlitabmas
SIMbelmawa
SIMb3pm
SIVIL
RISBANG
Dunia Dosen

GALERI SENI

MDTL
Sampoerna
Galeri Nasional

BEASISWA

Beasiswa Dikti
Beasiswa Pascasarjana
Beasiswa Unggulan Kemdiknas

PETA LOKASI STKW SURABAYA



Lihat Peta Lebih Besar
Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya - Sejak 1961

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia