SAPTO, Contoh Kekinian dari Reformasi Birokrasi

August 17, 2017 3:34 am Published by admin


Dirjen Kelembagaan RistekDikti Pak Patdono

SAPTO, Contoh Kekinian dari Reformasi Birokrasi

15 AUG 2017

JAKARTA – Kini proses Akreditasi Perguruan Tinggi dan program studi tahun 2017 menggunakan Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) yang periode pertamanya telah berhasil dilaksanakan dengan baik.

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau BAN-PT, mengadakan Penyerahan Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi 2017 yang menggunakan SAPTO pada Periode Pertama, bertempat di Ruang Rapat Gedung BPPT II Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (15/8).

Pada tahun ini, BAN-PT merencanakan melakukan proses akreditasi terhadap 3.000 Program Studi dan 1.000 Perguruan Tinggi dengan sumber pembiayaan dari APBN. Oleh karenanya, untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan akuntabilitas proses akreditasi, BAN-PT akan mengembangkan SAPTO agar lebih baik.

Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses akreditasi Perguruan Tinggi, hal ini untuk mendukung setiap proses yang dilakukan dalam akreditasi seperti pengajuan usulan akreditasi oleh Perguruan Tinggi, pemeriksaan dokumen, penugasan asesor dan validasi yang dilakukan, proses Asesmen Kecukupan (AK) dan Asesmen Lapangan (AL) oleh asesor.

Proses akreditasi tidak akan selesai bila dilakukan dengan model-model yang konvensional, maka dengan adanya SAPTO, proses akreditasi diharapkan bisa lebih baik, efektif, efisien, dan kualitas tetap terjaga.

“Dengan adanya SAPTO, Perguruan Tinggi dari pelosok negeri tidak perlu datang ke kantor pusat di Jakarta untuk melaporkan perkembangannya. Dengan demikian, pelayanan semakin cepat dan mudah,” terang Direktur Jenderal Kelembagaan Iptekdikti, Patdono Suwignjo pada sambutannya.

SAPTO membawa tagline “faster, cheaper, and better”. Patdono bangga penguatan reformasi birokrasi telah menjalar tidak hanya pada Kementerian, namun juga pada badan negara seperti BAN-PT. Patdono mengimbau agar proses submission secara online tersebut tidak hanya dimengerti oleh para asesor saja, namun pihak institusi dan prodi juga harus diajarkan cara melakukan submission secara online.

Turut hadir sekaligus ikut menyerahkan sertifikat pada acara tersebut, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad, Sekretaris Ditjen Kelembagaan Iptekdikti Agus Indarjo, dan Direktur Pembinaan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti, Totok Prasetyo. (MR)

sumber: http://www.kopertis12.or.id

Categorised in:

Comments are closed here.

STKW SURABAYA IS THE BEST