🎶 Rapsodi Byung: Perpaduan Emosi, Budaya, dan Cinta Ibu 🎶

Di balik setiap denting nada, selalu ada cerita. Di balik setiap hentakan byung gamelan, selalu ada hati yang bergetar.

Athallah Oktifanzha, mahasiswa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, menuangkan seluruh rasa, kenangan, dan cinta kepada sosok Ibu dalam karya Tugas Akhirnya yang berjudul Rapsodi Byung. Bukan sekadar pertunjukan, ini adalah perjalanan jiwa — dari rahim budaya hingga gemuruh panggung.

Byung adalah suara pukulan gamelan yang singkat, namun sarat makna. Di tangan Athallah, suara itu menjelma menjadi harmoni yang memadukan gamelan tradisi, orkestra modern, teater bayangan, dan visual artistik yang memikat mata. Penonton diajak menyelami kisah kasih sayang Ibu, perjuangan hidup, hingga pesan moral yang mengakar dari leluhur.

Di atas panggung , semua elemen menyatu: cahaya yang menari, bayangan yang bercerita, musik yang mengalun, dan hati yang terikat oleh budaya. Di sanalah terlihat bagaimana STKW bukan sekadar kampus seni, tetapi rumah bagi lahirnya karya-karya yang beridentitas, membanggakan, dan relevan di tengah zaman.

Rapsodi Byung adalah pengingat bahwa kreativitas yang tumbuh dari akar budaya akan selalu hidup, selalu berbicara, dan selalu menyentuh hati — dari generasi ke generasi.