TARI RUSO
December 28, 2015 3:35 amTARI RUSO
MENGANGKAT HAKIKAT SEORANG PEREMPUAN SEUTUHNYA
Tari Roso garapan dan karya Siska Dona Miasari, mahasiswa jurusan Tari STKW Surabaya telah membuat penonton tercengang, karya garapan tari tersebut berupaya untuk mengangkat martabat dan mengangkat hakikat perempuan seutuhnya, karya tersebut sudah di tampilkan di berbagai tempat dan acara yang diselenggarakan di berbagai daerah. Dalam konsep garap tari tersebut Dona mempunyai gagasan tentang perempuan. Penggarapan karya tari ini terinspirasi oleh kisah manusia yang mana di dalam era globalisasi saat ini, banyak perempuan yang bekerja seperti tidak biasanya, Wanita dulu hanya kerja sebagai ibu rumah tangga yang sehari-harinya masak, mencuci dan lainya sekarang banyak yang bekerja untuk menghidupi keluarganya, karena kondisi lingkungan sosial dan ekonomi yang tidak terpenuhi. Adapun kisah hidup manusia yang dapat diceritakan secara ringkas, seseorang wanita yang sedang bekerja dibangunan proyek, Sedangkan dulu tidak ada wanita yang bekerja ditempat tersebut, Sekarang tidak jarang wanita yang bekerja di daerah proyek bangunan, seperti yang di amati yaitu ibu Martiah beliau adalah pekerja proyek bangunan , disini lain ibu Martiah berprofesi sebagai pembantu tukang bangunan, beliau tugasnya seperti membuat campuran pasir dan semen yang biasanya disebut dengah luluh kemudian dibawa ketempat pengecoran, membawa bata, bahkan naik turun tangga untuk bangunan bertingkat maupun perlengkapan lainya beliau dengaan semangat bekerja tanpa mengenal lelah. bu Martiah ini berumur kurang lebih 45 tahun, beliau terjun langsung dalam proyek bangunan ini sudah mencapai kurang lebih 15 tahun. Alasannya untuk jadi pembantu proyek karena tidak ada pekerjaan lain, untuk makan untuk sehari-harinya. Beliau sangat rajin bekerja demi menghidupi keluarga dengan penuh semangat dan antusias beliau berangkat kerja dengan jalan kaki setiap harinya. Selama dalam pekerjaanya bu martiah tidak mengalami kesenjangan dengan teman lelakinya mereka semua seperti sudah biasa dan tidak asing bahkan sekali-sekali obrolan lucu dilontarakan kepada temen laki-laki yang sama-sama kerja dalam proyek tersebut. Tetapi walaupun di dalam pekerjaan sama antara wanita dan pria, upah yang diberikan tidak sama lebih banyak pria dari pada wanita. Itu yang menjadikan kesenjangan anatara pria dan wanita. Perbedaan itu dikarenakan perempuan tidak bisa sepenuhnya melakukan pekerjaan seperti pria, misalnya bekerja ditempat yang susah seperti memanjat, bergelantungan dsb, Itu yang menjadikan perbedaaan anatara gaji perempuan dengan lelaki di proyek tersebut. Sepulang dari tempat kerjanya ibu tidak lupa sebagai seorang wanita yang sudah mempunyai suami kodrat wanita tetap melayani suami untuk memasak,mencuci dsb. Atas dasar kisah tersebut Dona tertarik untuk mengangkat menjadi karya tari. menariknya terletak pada sifat yang tidak umum pada kisah tersebut. Ide atau gagasan ini di wujudkan menjadi sebuah karya tari yang berjudul Ruso, Karya ini menyampaikan kebenaran-kebenaran bahwa perempuan tidak hanya sebagai “kanca wingking” dalam kehidupan sehari-hari, namun ia memiliki peran penting dan bahkan menjadi dominasi dalam kehidupan. Wanita menjadi manusia seutuhnya maskulin, anggun dan perkasa. Dan memaparkan sejati perempuan dalam mengarungi kehidupan di dunia, dimana perempuan diposisikan menjadi seorang manusia yang unggul, lemah lembut, penuh tanggung jawab dan memiliki keberanian dalam menjawab tantangan jaman tanpa mengubah hakikatnya menjadi seorang perempuan seutuhnya.
Koreografer kelahiran Blitar tersebut mengungkapkan bahwa pada dasarnya karya tari tersebut bukan hanya asal menggarap, tetapi Dona terinspirasi dari berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari termasuk terinspirasi dari sosok wanita bernama Bu Martiah . Ide awal untuk menciptakan karya tari ini, berangkat dari cerita seorang perempuan yang benama ibu martiah. dan Dona mencoba merasakan serta menelusuri rentetan lika-liku kehidupan ibu Martiah yang berprofesi sebagai kuli bangunan. Yang paling menarik adalah tentang kepribadian ibu Martiah Yang selalu sabar dan tawakal dalam menjalani kehidupannya sehingga mampu menjadi pribadi yang yang utuh dan kuat.
Karya tari “RUSO” ini di wujudkan dalam bentuk tari kelompok karakter tunggal. Yang dimaksud tari kelompok karakter tunggal adalah tarian yang berusaha mewujudkan karakter seseorang dengan menggunakan penari lebih dari 1 orang. Disini menampilkan dramatikal batiniah yang diwujudkan dalam alur suasana untuk menghadirkan rasa-rasa yang telah dikonseptualkan. Sebagaimana hasil observasi dan penghayatan terhadap kehidupan Martiah,serta mendapatkan gambaran tentang karakteristiknya. Karya ini mendobrak sisi-sisi kewanitaan yang perkasa dan maskulin.
Karya Tari RUSO sudah ditampilkan di berbagai tempat yaitu, dalam ujian komposisi dan koreografi di STKW Surabaya, Di Gedung Cak Durasim-Taman Budaya Jawa Timur, di Royal Plasa Surabaya, dan acara 24 jam menari dalam World Dance Day 2015 di Institut Seni Indonesia Surakarta.
Categorised in: ACARA TARI
Comments are closed here.