Sosialisasi di Bakorwil Madiun
December 29, 2015 2:49 amMENGOCOK PERUT PESERTA WORKSHOP
Memasuki musim penerimaan mahasiswa baru, kampus-kampus di Surabaya berlomba lomba menjaring lulusan SMA dari berbagai daerah. Tidak hanya menerima mahasiswa dari dalam Surabaya saja, baliho-baliho yang bergambar kampus beserta fasilitas-fasilitasnya yang bertempat di Surabaya, juga nampak di beberapa kota di luar Surabaya, bahkan sampai di luar jawa timur. Ini menunjukkan bahwa usaha setiap kampus untuk mendapatkan mahasiswa sangatlah besar. Tidak terkecuali Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya. Satu-satunya kampus seni yang ada di Jawa Timur ini juga memiliki kiat-kiat tersendiri untuk mendapatkan mahasiswa baru. Bukan hanya memasang baliho di tempat-tempat strategis, atau menyebar pamflet dan katalog kampus saja. Namun kampus yang telah meluluskan banyak seniman berpendidikan di Jawa Timur ini juga mulai menjemput bola.
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 24 – 25 April 2015 STKW mengadakan sosialisasi kampus dengan mengundang siswa siswi SMA/SMK sederajat di seluruh Jawa Timur di dampingi oleh guru masing-masing yang bertempat di kantor Bakorwil Madiun. Acara yang dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur tersebut bertujuan memperkenalkan kampus STKW sebagai satu-satunya kampus seni yang ada di Jawa Timur. Dengan memiliki empat jurusan, Tari, Seni Karawitan, Seni Murni dan jurusan yang masih baru yaitu Jurusan Teater. Selain mengadakan Workshop dan Tanya jawab, para peserta sosialisasi juga disuguhi pertunjukan yang sangat menarik dari masing-masing jurusan. Pertunjukan yang dihadirkan bukan hanya bertujuan untuk menghibur peserta, namun juga untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa yang telah lebih dulu masuk STKW dan telah mendapatkan keahlian-keahlian dan pendidikan tentang kesenian sesuai jurusan masing masing.
Karya seni mahasiswa kampus yang dinaungi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini nampak sekali menonjolkan seni yang berorientasi pada seni tradisi, namun tetap pantas dinikmati oleh dunia Internasional. jurusan Teater misalnya, menghadirkan Fragmen Ludruk. Sebuah pertunjukan yang memiliki aura khas Jawa Timur dan sangat menyegarkan suasana sosialisasi selama dua hari tersebut. Penampilan mahasiswa jurusan teater dengan judul “dukun palsu” itu selain menunjukkan kemampuan mahasiswa teater dalam ngidung dan jula-juli, juga mampu mengocok perut peserta dengan guyonan khas Jawa Timuran.
Namun pertunjukan dari Jurusan yang paling baru di STKW ini tidak hanya sekedar menghibur saja, namun di dalamnya juga diselipkan pesan pesan moral kepada para peserta sosialisasi yang notabene adalah siswa-siswi SMA/SMK sederajat.
Dalam lakon dukun palsu yang dimainkan oleh Nasir, Rifai, Agung dari semester empat, dan Deny (sekretaris jurusan) sebagai aktris tambahan ini, menceritakan tentang kegalauan dua siswa SMA yang baru saja selesei menjalani ujian akhir nasional. Karena ingin lulus dengan nilai memuaskan, maka mereka pergi ke dukun begitu ujian hari terakhir selesai. Dengan meminta jampi-jampi dan membayar sejumlah uang, dua siswa ini berharap keinginannya terwujud meskipun tanpa belajar sebelumnya. Setelah mendapatkan akik wasiat dan mantra-mantra, dua siswa itupun beranjak pulang. Naas, di tengah jalan mereka bertemu dengan ibu kepala sekolah. Setelah berkali-kali berusaha mengelak, akhirnya dua siswa itupun mengakui kalau mereka barusaja pergi kedukun, untuk mendapatkan jimat agar dapat lulus dengan nilai yang memuaskan. Ternyata usut punya usut, dukun yang di datangi tadi adalah suami dari ibu kepala sekolah. Akhirnya dua siswa tersebut dinasehati oleh kepala sekolah, dan diberi saran saran untuk melanjutkan ke pendidikan yang sesuai dengan keahlian, kemampuan mereka masing-masing. Karena kepala sekolah melihat kemampuan dua siswa itu dalam berkesenian lumayan bagus, maka di sarankan untuk masuk ke kampus seni. Namun tidak perlu jauh-jauh, karena di Jawa Timur sudah ada kampus seni yang tidak kalah dengan kampus seni lain yang ada di luar daerah, yaitu Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya. Pertunjukan fragmen yang berdurasi singkat ini mampu mengocok perut para hadirin dan menjadi bahan pembicaraan di sela-sela perbincanagan antara peserta workshop.
Dijelaskan pula, bahwa STKW merupakan kampus seni yang paling murah di seluruh dunia. Gubernur Jawa Timur memberikan penghargaan kepada para mahasiswa baru, berupa SPP gratis selama dua semester awal. Akhirnya dua siswa itupun mengikuti saran kepala sekolah, karena memang mereka tidak mau salah dalam mengambil jurusan, dan mereka merasa bahwa bakat dan kemampuannya dapat di asah di kampus Seni.
Di akhir pertunjukan, tokoh ibu kepala sekolah berpesan pada para peserta sosialisasi, agar mereka juga tidak salah memilih dalam melanjutkan pendidikan. STKW adalah salah satu pilihan karena merupakan kampus seni yang mampu memberikan nilai plus terhadap pengembangan kebudayaan lokal tradisi di Indonesia. Dan di STKW tidak hanya di ajarkan bagaimana mengaplikasikan bentuk cinta generasi muda terhadap kebudayaan bangsa sendiri, namun juga di ajarkan bagaimana menjadi seniman yang professional dan berbudi pekerti luhur dalam mengembangkan seni tradisi bangsa Indonesia dan mengenalkannya kepada mata dunia. (dita)
Categorised in: BERITA
Comments are closed here.